Saturday, March 22, 2014

Ayo Berwisata Kuliner - Mencicipi Gurihnya Mi Titi Khas Makassar

cekhotelmurah.com | Ayo Berwisata Kuliner - Mencicipi Gurihnya Mi Titi Khas Makassar - Salah satu wisata kuliner yang cukup terkenal di kota Makassar adalah masakan tionghoanya. Nah, di Makassar kamu bisa merasakan hidangan ini. Bagi pencinta mi, mungkin bakmi Jawa, mi Aceh, dan sejenisnya sudah tidak asing lagi. Tapi pernahkah mencoba mi titi? Jika Anda pencinta kuliner sejati, khususnya mi, mi titi khas Makassar, Sulawesi Selatan ini layak dicoba. Dijamin penikmatnya akan mendapatkan sensasi rasa yang berbeda saat menyantapnya.

Ayo Berwisata Kuliner - Mencicipi Gurihnya Mi Titi Khas Makassar
Ayo Berwisata Kuliner - Mencicipi Gurihnya Mi Titi Khas Makassar

Penasaran? Datang saja ke Kedai Kita Cafe & Resto di Ruko Seturan Square Kav 15–16 B. Kafe ini menjadikan makanan khas Makassar sebagai menu andalan. Salah satunya, mi titi. Yang berbeda dari mi pada umumnya, menu tersebut justru digoreng sebelum disajikan. Mi yang digoreng kering ini kemudian dicetak berbentuk bulat seperti kerupuk. Kemudian, mi disiram dengan kuah kental campuran dari maizena, telur, udang, bakso, dan sayuran. Tak cukup di situ, mi yang sudah disiram disajikan dengan tambahan sambal terpisah dan irisan jeruk nipis. Mie yang presentasinya sejenis dengan ifumi ini disajikan dengan kuah kental dan irisan udang, hati, ayam, jamur, bakso, cumi dan beragam sayuran.

Perbedaannya dengan ifumi adalah kerna mie titi lebih tipis volume mie-nya. Mie ini terlihat sangat istimewa dengan siraman kuah kentalnya yang tidak terlalu banyak plus seafood, bakso dan sayurnya. Apalagi jika ditambahkan dengan perasan jeruk nipis, mie titi ini akan bertambah lezat rasanya. Mie titi lebih pas dihidangkan saat panas dengan asap yang masih mengepul. Rasakan kuah mie titi berpadu dengan kriuk mie yang nikmat.

Ayo Berwisata Kuliner - Mencicipi Gurihnya Mi Titi Khas Makassar
Kepopulern mie titi sebenarnya tidak lepas dari sosok Angko Tjao yang tak lain adalah ayah dari Freddy Koheng, pemilik usaha mie titi yang berada di jalan Irian. Kini ruas jalan itu disebut dengan jalan Dr . Wahidin Sudirohusodo. Nama “titi” mengacu pada sebutan dalam bahasa Tionghoa yang berarti adik laki-laki. Seiring dengan berjalannya waktu, usaha mie titi ini diwariskan kepada keluarganya. Nama Anko tjao sudah tidak asing bagi warga Tionghoa yang tinggal disana karena beliau terkenal sebagai pedagang mie yang khas.

Ketika itu, warga Tionghoa biasa menyebut dagangannya dengan nama mie dadar atau mie yang digoreng. Salah satu outletnya yang berada di Boulevard Panakkukang sangat ramai meski sudah larut malam. Untuk satu porsinya, mie titi diharga sekitar 15 ribu rupiah. Rasa asin, serta kocokan putih telur yang tercampur rata dalam setiap hidangannya membuat siapapun merasakan kenikmatannya. Jika ingin citarasa pedas, tuangkan sedikit sambal tergantung selera.